Ahad, 20 Oktober 2013

Momento Adil Adha 15 Oktober 2013(Selasa)/10 Zulhijah 1434 H

 Assalamualaikum dan salam sejahtera sy ucapkan kepada kekwnn yg sudi membaca luhan hati sy yg tak ada hapa2 nk cerita punn..tapii rasanyaa. Belum terlewat rasanya untuk sy ucapkan Selamat Aidiladha buat pembaca beragama Islam...
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ila hailallahu wallahu akbar, allahu akbar walillah ilham
Alhamdulillahh..sedikit memonto yang dpt sy rakam kan spjg
ibadah korban pada 1434 Hijrah tersebutt

Seperti kita sedia maklum, sambutan Aidiladha besar pengertiannya kepada umat Islam. Mereka yang berkemampuan digalak melakukan ibadah ini.
Ibadah korban banyak hikmah dan kelebihan, antaranya mengingatkan kita kepada kisah Nabi Ibrahim yang sanggup mengorbankan puteranya iaitu Nabi Ismail, namun Allah SWT menggantikannya dengan kibas. Banyak iktibar yang kita boleh ambil daripada kisah ini.
Ibadah korban turut melatih kita berkongsi rezeki
dan nikmat kurniaan Ilahi dengan orang lain, terutama fakir miskin..

Ia juga mampu memupuk sikap prihatin
selain mengajar diri supaya menerap sifat terpuji
dengan mencontohi kesabaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
 
Dalam pada itu,
 ibadah ini melatih kita supaya sentiasa bersedia berkorban bila-bila masa
demi menegakkan syiar Islam.

Ia juga mengingatkan kita perlu melakukan pengorbanan 
demi mencapai kejayaan serta kecemerlangan dalam apa juga perkara
. ....
 Tanpa pengorbanan,
 sebarang usaha yang kita lakukan tidak bernilai.
Begitu juga dengan kehidupan kita
. Apa yang kita lakukan menuntut pengorbanan yang bukan sedikit.
Banyak perkara yg kita terpaksa korbankan
demi melaksanakan tanggungjawab lebih besar...
Allahu Akbarr..

Bentuk pengorbanan tidak boleh dinilai dengan wang ringgit
 dan setiap apa yang kita lakukan
mestilah berlandaskan keikhlasan..
.Insya Allahh..

Dalam melakukan pengorbanan,
tiada istilah paksaan.
sy percaya...,
jika ikhlas....
, pasti ada ganjaran bakal kita peroleh...
Insya Allah..
dan keikhlasan itu..
tanpa di ketahui oleh sesiapa..
hanya perluu diamm dan
biarkan Allah SWT yg menilaikanya..
Wallahualammm.. 
Mengambil peluang utk membelai2
lembu korban..subahanallahh..
betapa sayunya hati..dikala menyentuhh
kepala lembu tersebutt..
tak dpt di gambarkan..
Allahu Akbarr...
betapa redha nya lembu
tuk di korban knn..
Subhanallahh...
Kolam kecil di tuk menjadi takungan
darah2 lembu itu nanti..

Terdiri dari abang2 ipar dan sepupu sepapat..
Allahu Akbarr...

Allahu Akbarr..Allahu Akbarr...Allahu Akbarr..
Selesai sudahh..
Subhanallahh..Subhanallahh..Allahu Akbarr..



Masih mengambil peluang tuk mengusap2 kepala lembu..
Subhanallahh..semuga Allah terima ibdah kami sekeluargaa..
Insya Allah Aaminn..
 

bagaimana kita mengorbankan dan sembelih lembu..melapah..menyiat..
membersihkan daging2 lembu..begitulaa..semboliknyaa..
kita menyembelih, melapah, menyiat dan memberishkan
sikap kebinatangan yg ada tertanam dlm diri kita..sikap sombong, 
ego, riak etc tu semua laa..harap dpt di bersihkann dan di buang jauh2..Insya Allah Aaminn..Subhanallahh..Subahallahh..Allahu Akbarr..






Adil Adha kann..
ada laa jugakk..
org kampung laa katakann..cm nii laa
Alhamdulillahh..
Aaminn..Kehidupan ygang ringaks
tapi..sgt2 bermaknaa..
Allahu Akbarr..







Tidak mengapa kita menjadi insan biasa2 saja..
asalkan kita masih bermenafaat kepada
yg lain..
dan kita
tetap berpeggang teguh kepada
Al-Quran dan Al Sunnah..

tidak mengapa tidak dikenali dan popular
dikalangan mahluk duniaa..
asalkan kita berusaha
tuk mengikut apa
yg telah digariskn 
oleh Islam..
Allahu Akbarr..
:)

.

Nikon kwn punyerr ..yg buat sy terrr sgt3 jelesss..seriuss jeless ..

Nikon ni kepunyaan rakan sy..dia dh ada bermcm lense yg buat sy tercenggang..
apa tidaknye..1 lense saja sudah berapa  ribu hinggit..
sya cuma ada 1 jee..itu punsbb dpt by package dtg sekali dgn camera..
hihihihihi...
pergghh..tggk beg dia jee punn dh xblee tahann..
pynyerla byk harta diaa..
ini ada 1 lense dia v bawa..
lense yg spt meriam katak tuu laa
:D..
wooo..terbygg..
cmerr laa nk pikull kn ekk hurmmm
..o_O

tggk begg diaa jee..dh ckpp fuuyooo
hebatt tu derr...
beg engkoo..tggk punn dh seramm
siap gamboo 
kerbauu...ganazz seyy...
hihihiih..takutt kite tggkkk...
 Pergghhh beg diaaa..fuyoooo..jkun kitaa pulakk :O



Diantara lense yang sempat kita snapp..
.pokcik kayooooo tuhhh..my frenzz Booolattt nii kan knn

 Hebatt laaa..mmg jelesss tggk barang2 diaaa..
kita tak smapai laa cm nii..kiranyaa..
kita masihh normal lagii takk laa kronikk cm diaa knn 
hehehehehe


Moralnya jgn tggk org yg ada byk barang2
kang kita tak reti nk bersyukurr..
tapii..
klu nk jugakk..
berusaha laa tuk menjadi 
yg trbaik knn..
tak perluu jelesss...
tauuu speechless ever afterr..
bersyukurr laa..
Alhamdulillahh..
:)


Rabu, 16 Oktober 2013

Kebzy Bodyian...yg tak sihatt..

Mencampuri urusan pribadi orang lain bukanlah perilaku yang baik. Tetapi bukan bermaksud kita membiarkan bila ada seseorang berbuat dosa dan tidak menghiraukannya. Bukankah kita juga tidak suka, kalau ada orang lain yang ikut campur dalam urusan pribadi kita?

”Jangan mencampuri urusan orang lain,” begitulah orang tua kita menasihatkan. Bagi saya pribadi, nasihat itu sangat tepat. Selain karena saya memang tidak tertarik dengan urusan orang lain, saya sendiri memiliki banyak urusan pribadi yang harus diselesaikan. Bukan hanya orang timur yang mengajarkan sistem nilai seperti itu. Orang barat pun demikian. Mereka sering berkata ;”Mind your business!” Oleh sebab itu, ’tidak mencampuri urusan orang lain’ sudah menjadi sistem nilai universal. Masalahnya, apakah kita harus selalu demikian?

Kadang kalu kita mencampuri urusan orang lain, kita jadi mudah menilai atau menarik kesimpulan atas seseorang dengan mudah, padahal belum kita cermati dan belum tahu/ tidak tahu secara pasti bagaimana permasalahannya . Dan kadang2 hal tersebut membuat kita bersikap menjadi seorang yang ahli, cenderung menasihati dan menggurui, bzy body hal orang lain, padahal diri kita sendiri belum tentu lebih baik dari orang yang kita nasihati Dan jika kita yang mengalami masalah tersebutb, belum tentu kita mampu menyikapinya lebih baik dari orang yang kita campuri urusannya dan kita nasihati itu.

Seharusnya kita bercermin terlebih dahulu, melihat diri kita, sudah sebaik dan sehebat itukah kita?? Sebelum kita mencampuri urusan pribadi orang lain tanpa diminta dan tanyakan apada diri sendiri, bagaimana jika urusan pribadai kita yang diusik/dicampuri oleh orang lain tanpa kita memintanya.

Dan terkadang, ada dari kita yang melakukannya, karana rasa iri hati, cemburu, dengki, atau ada kepentingan pribadi lainnya, sehingga kehidupan orang yang yang kita iri tersebut menjadi begitu sangat menarik untuk kita ikuti, dan tentu saja, kita jadi suka/senang bila kita melihat orang yang kita iri tersebut mendapat kesusahan dan kita akan merasa susah, marah dan semakin bertambah iri hati, bila melihat orang yang kita iri tersebut, mendapat kebahagiaan. Kita pun akan cenderung lebih suka menghakimi dan bersikap sepetinya seolah2 kita ini ahli dalam menilai, padahal diri kita sendiri saja banyak kekurangan dan banyak urusan2 kita yang perlu kita perbaiki, termasuk diantaranya, memperbaiki diri kita supaya tidak lebih mudah tertarik dengan urusan orang lain dan mencampuri urusan orang lain, terutama urusan yang bersifat pribadi

Memang terlintas sepertinya kita peduli sama seseorang, tetapi jika kita tidak diminta terlibat dalam urusannya, sebaiknya kita tidak mencampuri urusan orang lain yang sifatnya pribadi

Mengingatkan itu memberitahu kepada seseorang/kelompok agar tidak melakukan hal-hal negatif, atau menyeruh kebaikan. Sementara ikut campur adalah ikut mengurusi permasalahan orang lain, dimana masalah tersebut tidak layak untuk kita campuri.

Contoh, misalnya dalam sebuah pejabat, kita cenderung lebih mudah melihat meja orang lain, tapi tidak semudah itu saat kita melihat meja kita sendiri. Ada kejadian menarik. Seseorang mendatangi meja orang lain, lalu menyampaikan ’petua’ tentang bagaimana seharusnya sebuah meja ditampilkan. Pada saat kejadian itu berlangsung, mejanya sendiri memang ’sedang bersih’. Tetapi, pada kesempatan lain, meja org itu sendiri dia ditinggalkan dalam keadaanberserak. Sedangkan meja orang yang pernah dikritiknya sudah terbiasa bersih seperti yang dulu pernah diajarkan oleh beliau. Orang yang pernah dikritiknya bertanya; ’Apakah meja saya sudah seperti yang En/Cik nasihatkan?”. Dia menjawab; ”Oh ya. Kan seperti itu amat bagus…” Beliau berkata sambil tetap membiarkan mejanya sendiri dlm keadaan berserak. Apakah ini kisah rekaan belaka? Silakan timbang-timbang sendiri saja.

Faktanya, kita sering tergoda menyarankan orang lain untuk mengurusakn hidupnya. Namun, lupa untuk menguruskan hidup kita sendiri. Padahal, memang meja itu tidak selamanya rapi. Dia pasti berserak saat kita tengah bekerja keras. Hidup kita juga tidak selamanya indah. Ada kalanya bermasalah juga. Tetapi, jika kita terus berusaha tanpa henti untuk menguruskannya dagan baik, maka paling tidak; orang juga tahu kalau kita terus berusaha untuk merapikan meja kita sendiri.

Bagaimana dengan kekwn selama ini, apakah kekwn termasuk orang yang suka mencampuri urusan pribadi orang lain (tanpa diminta)? Apakah kita termasuk orang yang lebih tertarik dengan masalah pribadi orang lain? Kalau iya, cer tanyakan pada diri sendiri dengan jujur, apa alasannya? Aatau jangan2 kita mencampuri dan selalu ingin tahu kehidupan orang lain, karena rasa iri hati kita terhadap orang yang hidupnya selalu kita ikuti/ kita jadikan pusat perhatian kita? Tanyakan dengan jujur, apakah kita merasa senang kalau memlihat orang yang selalu kita ingin tahu bagaimana kehidupan pribadinya,itu, mendapat kesusahan? Apakah kita telah menjadi orang yang susah melihat org lain senang dan senang bila melihat orang lain susah? Hanya kita sendiri yang mampu menjawabnya.

Sementara tanpa kita sadari, sungguh alangkah bahagianya seseorang yang kita perlakukan seperti itu, karena ia menjadi pusat perhatian, seperti selebritis, beruntunglah orang tersebut, khususnya bila kita mengamatinya karena rasa iri hati dan ada dengki didalamnya.

Kita semua tahu, bahwa hidup didunia ini hanya sementara, smoga kita boleh mengisinya dengan hal2 yang jauh lebih bermanfaat untuk akhirat kita, karena setiap hati, pikiran kita, pendengaran, penglihatan kita, kelak akan dimintai pertanggung jawabannya. Allah SWT berfirman “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. QS 17:36)